Bencana alam seperti banjir dan tsunami dapat mengubah kehidupan setiap manusia, peristiwa alam yang mampu menyebabkan banyaknya harta benda yang hilang bahkan banyak nyawa yang tidak terselamatkan.
Air yang dalam dan berbahaya seperti banjir atau tsunami, sangat mustahil untuk bisa diseberangi oleh setiap orang. Namun, ketika setiap umat Kristiani diperhadapkan dengan air pencobaan dalam kehidupan rohani, setiap umat Kristiani tentu dapat menaruh kepercayaan penuh pada Tuhan untuk diselamatkan oleh kuasa tanganNya. Pertolongan yang Tuhan berikan bagi setiap umat Kristiani akan memberikan sebuah kekuatan bagi kita agar mampu menyeberang hingga ke seberang.
Berikut ini 3 pelajaran iman yang bisa dipahami melalui peristiwa pertolongan Tuhan melalui perairan yang dalam.
1. Menyeberangi Perairan Laut Merah – Keluaran 14
Kisah dimana orang Israel berhasil keluar dari perbudakan yang mengerikan di Mesir dan mendirikan kemah di Laut Merah. Di waktu yang bersamaan ketika bangsa Israel melakukan perjalanan ke tanah perjanjian, Firaun baru menyadari kesalahan terbesar dalam membebaskan bangsa Israel dari tawanannya.
Ketika tentara Mesir mulai mengejar bangsa Israel, mereka diperhadapkan suatu pencobaan. Dimana bangsa Israel diapit oleh ratusan kereta perang Mesir di belakang dan Lautan Merah di depannya. Hal ini merupakan sebuah situasi yang sangat mustahil bagi bangsa Israel dapat terbebas dari kejaran para tentara Mesir.
Pada saat bangsa Israel menghadapi kondisi tersebut, mereka mulai mengeluh dengan getir. Meskipun Tuhan Yesus sudah banyak memperlihatkan mujizat yang luar biasa, bangsa Israel tetap mengeluh. Melalui peristiwa inilah setiap umat Kristiani dapat menjadi pribadi yang berhati-hati dan tidak mengeluh seperti bangsa Israel.
“Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?” - Keluaran 14 : 10 - 11
Namun, setiap umat Kristiani dapat merefleksikan kejadian-kejadian yang sudah dilewati dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan yang diberikan kepada kita dalam menghadapi serta melewati setiap tantangan di masa lalu.
Sebagai respon Allah atas keluhan bangsa Israel, Allah mempergunakan Musa sebagai alatNya untuk meyakinkan bangsa Israel akan perlindunganNya. Melalui Musa kuasa Allah pun ditunjukkan, mujizat Allah terjadi dengan luar biasa. Dimana Musa mengangkat tongkat dan merentangkan tangannya ke atas laut dan laut pun terbelah menjadi dua.
“Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.” - Keluaran 14 : 21
Sehinga bangsa Israel dapat berjalan dengan selamat ke seberang dan tentara Mesir pun hancur tenggelam di air yang dalam.
2. Menyeberangi Perairan Yordan – Yosua 3
“Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai” - Yosua 3 : 15
Pada saat bangsa Israel telah memasuki tanah perjanjian, mereka diperhadapkan kembali dengan air yang berbahaya. Kala itu bangsa Israel diharuskan melewati Sungai Yordan, dimana saat itu sungai dalam kondisi meluap-luap.
Namun, ketika para imam masuk ke dalam air dengan iman percaya atas kehadiran Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga Tuhan kembali hadir dan memberikan pertolongan bagi mereka, Ia membawa bangsa Israel untuk melalui perairan yang dalam dengan kuasa dan keajaibanNya.
Mereka dapat melewati sungai Yordan seperti yang tertulis dalam Yosua 3 : 16 – 17 “maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.”
3. Menyeberangi Laut Galilea – Matius 14
Melalui Firman Tuhan yang tertulis dalam Matius 14 ini, setiap umat Kristiani dapat mengetahui mujizat lain yang Tuhan tunjukkan. Ketika murid-muridNya berada di tengah laut dan diperhadapkan dengan cuaca ekstrem, dimana perahu yang dinaiki diterpa angin dan ombak yang kencang. Lalu Yesus berjalan di atas air untuk menghampiri mereka, tetapi rasa takut mulai muncul dalam diri murid-muridNya. Sehingga Tuhan berkata pada murid-muridNya seperti yang telah tertulis dalam Matius 14 : 27 “Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Saat itu dengan berani Petrus melangkah ke dalam air dan berjalan ke arah Yesus. Tetapi yang terjadi ketika ia telah berjalan di atas air dan melihat sekelilingnya, ia mulai merasa takut dan perlahan mulai tenggelam. Keraguan dan ketakutan yang ada di dalam diri Petrus lah yang menyebabkan ia menjadi tenggelam, dimana dirinya tidak menaruh percaya pada Tuhan.
“Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" - Matius 14 : 31
Pada peristiwa ini, Yesus ingin menunjukkan kepada murid-muridNya bahwa Ia adalah penguasa angin dan ombak. Tak ada yang bisa menandingi kuasa dan kekuatan Allah, sehingga dalam menghadapi segala kesulitan diperlukan sebuah kepercayaan iman yang kuat dan tak tergoyahkan untuk melewati segala terpaan badai kencang.